Wednesday, January 28, 2009

STAIN KERINCI

STAIN Kerinci merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri di Kerinci, bagaimanakah sejarah pertumbuhannya, berikut ini adalah sejarahnya:

Keberadaan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Kerinci berawal dari Fakultas Syari’ah Muhammadiyah yang berdiri pada tahun 1964. Pendirian Fakultas Syari’ah Muhammadiah ini, dimotori oleh beberapa orang tokoh, antara lain adalah KH. Daud Qahiri dan Sultan Abdullah Arifin, serta mendapat dukungan sepenuhnya dari Bupati KDH Tk. II Kerinci (Syamsu Bahrun) dan Danres Kerinci (Drs. Sukamto). Pada awal berdirinya Fakultas Syari’ah Muhammadiyah dipimpin oleh Drs. Sukamto (sebagai Dekan) dan Sulat Abdullah Arifin (sebagai Sekretaris Fakultas).Upaya peningkatan status Fakultas Syari’ah Muhammadiyah Kerinci menjadi sebuah Perguruan tinggi yang digagas oleh pimpinannya ternyata mendapat dukungan dari masyarakat dan Ormas Islam Kerinci, baik yang berada di daerah maupun berdomisili di luar daerah.Di Jambi ada Drs. H.Adnan Rusli, Prof. HMO Bafadhal (Pelopor dan Pembangunan IAIN STS Jambi) dan KH. Abdul Kadir (Ketua Umum NU Prop.Jambi/Anggota DPR) II. Ramli (Kanwil Depag Prop. Jambi), sedangkan di Jakarta perjuangan ini dibantu oleh Prop. Mahmud Yunus Purwo, SH (Kaur Perguruan Tinggi Depag RI) dan H. Munir Manaf.Upaya pengertian Fakultas Syari’ah Muhammadiyah di atas beriringan dengan usaha Pemda Tk. I Jambi bersama tokoh-tokoh masayarakatnya untuk mendirikan IAIN di Jambi. Pada waktu itu pula Fakultas Syari’ah Muhammadiah Sungai Penuh akan dimasukkan ke IAIN Raden Patah Palembang dan akan diresmikan oleh Rektor.Sementara Prof. DR. Mahmud Yunus menawarkan, agar Fakultas Syari’ah Muhammadiyah Sungai Penuh dinegerikan dan menjadi bagian dari IAIN Imam Bonjol Padang, tetapi oleh Pemda Tk. I Jambi dan keinginan masyarakat Kerimci Fakultas Syari’ah Muhammadiyah Sungai Penuh harus menjadi bagian dari IAIN STS Jambi yang sedang diusahakan.IAIN STS Jambi pada saat itu, sudah memiliki satu fakultas negeri, yaitu Fakultas Syari’ah Perguruan Tinggi al-Hikmah YPI Jambi, yang telah berdiri sejak tahun 1960 dan pada tahun 1963 dinegerikan menjadi fakultas Syari’ah cabang IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kemudian menjadi Fakultas Syari’ah IAIN Raden Patah Palembang cabang Jambi, disamping itu ada Fakultas Tarbiyah dan Ushuluddin yayasan Perguruan Tinggi al-Maarif Jambi yang sudah berdiri sejak 11 Juli 1965.Berdasarkan ketetapan MPR No. 11 tahun1960 dan Peraturan Menteri Agama No. 5 tahun 1963 bahwa untuk mendirikan suatu IAIN menimal harus memiliki tiga Fakultas, disamping harus mempunyai jumlah mahasiswa yang memadai. Pada saat itu, jumlah mahasiswa Fakultas Syari’ah Perguruan Tinggi al-Hikmah Jambi, Fakultas Tarbiyah dan Ushuluddin Yayasan Perguruan Tinggi al-Ma’arif Jambi belum memadai sedangakan Fakultas Syari’ah Muhammadiyah Kerinci sudah memiliki mahasiswa yang cukup untuk satu Fakultas.Untuk memenuhi keinginan masyarakat, para Ulama, Pemda Tk. I Jambi, maka fakultas Syari’ah Muhammadiyah Kerinci diusulkan menjadi satu fakultas di lingkungan IAIN STS Jambi bersama-sama dengan fakultas Syari’ah IAIN Raden Patah Palembang Cabang Jambi, fakultas Tarbiyah dan fakultas Ushuluddin Yayasan Perguruan Tinggi al-Ma’arif Jambi. Usaha dan penegrian Fakultas Syari’ah Muhammadiyah Sungai Penuh Kerinci bukanlah urusan yang mudah, hah ini dibuktikan dengan keluarnya SK Menteri Agama RI Nomor 84 tahun 1967. Maka pada tanggal 27 Juli 1967 tentang pendirian IAIN STS Jambi. Dalam SK tersebut belum termasuk fakultas Syari’ah Muhammadiyah Kerinci, pada hal segala persyaratan yang dibutuhkan sudah dipenuhi. Hal ini diketahui sewaktu menghadiri acara peresmian berdirinya IAIN di Jambi oleh Menteri Agama RI (KH. Saiffudin Zuhri) pada hari jum’at tanggal 8 September 1967 bertepatan dengan 3 Jumadil Awal 1387 H.Keadaan ini cukup membuat pihak-pihak yang dipercayakan untuk mengurus penegrian Fakultas Syari’ah Muhammadiyah menjadi kecewa, betapa tidak kehadiran mereka pada acara peresmian itu adalah untuk mendengarkan kepastian penegrian dan masuknya Fakultas Muhammadiyah Sungai Penuh sebagai salah satu Fakultas IAIN STS Jambi, namun kenyataannya, tidak dimasukkan. Kekecewaan itu tidak sampai menimbulkan keputusasaan, melainkan menjadi cambuk untuk lebih meningkatkan perjuangan.Setelah diadakan acara peresmian berdirinya IAIN STS Jambi, maka sore jum’at tanggal 8 September 1967 itu, KH.Daud Qahiri dan rekan-rekan mengajak bertemu dengan Bapak Purwo SH (Kepala Biro Perguruan Tinggi Depag RI) di atas sebuag motor boot milik Pemda Tk. I Jambi, yang dihadiri oleh tokoh-tokoh masyarakat Kerinci antara lain :
1. KH. Daud Qahiri (Pengawa Pendidikan Agama Prop. Jambi).
2. Bapak Syamsu BAHRUN (Bupati KDH Tk. II Kerinci).
3. Buya H. Ramli (Kakanwil Depag Prop. Jambi).
4. Buya H. Samin Ali (Peg. Kanwil Depag Prop. Jambi).
5. Munir, BA (BPH Prop. Jambi).

Wednesday, January 21, 2009

kekurangan = kesempatan

Terkadang apa yang akan kita cari seharusnya tidak kita cari...
sebaliknya apa yang tidak kita cari itulah yang seharusnya kita cari...
manusia hanyalah makhluk yang memiliki kekurangan..
tapi bagaimana kita menjadikan kekurangan sebagai kesempatan itulah hal yang harus kita lakukan, sebab dengan kesempatan yang kita punya akan memberikan kita kekuatan yang tak terkalahkan,,,
orang dengan segala kekayaannya tapi menganggap itu sebagai kelebihannya adalah hal yang bodoh,, melainkan kita harus menjadikan itu sebagai kesempatan untuk melakukan kebaikan, menjaga diri, menjadikan hidup lebih baik, sebab bisa saja suatu saat semua itu akan lenyap ditelan masa....

jadi,,

hiduplah dengan segala kesempatanmu....